Sabtu, 27 April 2013

NABI YUSUF A.S (PART 7)



Dalam masa yang sama.Si raja tertidur dan bermimpi. Ia melihat dirinya berdiri di tepi Sungai Nil. Air sungai Nil turun di depan matanya. Air Sungai Nil tenggelam dan habis sehingga sungai itu menjadi tompokan tanah yang kosong dari air. Kemudian ikan- ikan melompat-lompat sehingga tersembunyi dalam tanah sungai. Lalu keluarlah dari sungai itu tujuh ekor lembu yang gemuk dan keluar juga tujuh ekor lembu  yang kurus. lembu-lembu yang kurus itu  menyerang lembu yang gemuk.Lembu yang kurus itu  berubah menjadi binatang- binatang buas yang menerkam lembu yang gemuk. Dalam mimpinya itu, raja berdiri dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan dan menakutkan itu. Dia menyaksikan teriakan-teriakan lembu yang gemuk itu saat dimakan oleh lembu kurus.

Kemudian timbullah di atas tepi Sungai Nil tujuh tangkai hijau dan tujuh tangkai hijau itu tenggelam dalam tanah. Dan muncullah di tanah yang sama tujuh tangkai yang kering. Tiba-tiba raja bangun dari tidurnya dalam keadaan takut. Raja menceritakan mimpinya kepada para peramal,  dukun, dan para menterinya. Ia meminta kepada mereka untuk menafsirkannya. Seorang peramal berkata: "Ini adalah hal yang cukup aneh, bagaimana lembu kurus dapat memakan lembu yang gemuk? Mungkin ini adalah mimpi biasa , mimpi yang tidak ada ertinya." Kemudian para ahli mimpi dan para penakwil mimpi dan mereka yang ada di sekitar raja bersepakat bahawa mimpi si raja tidak memiliki makna yang khusus, atau ia hanya sekadar mainan tidur yang tidak ada ertinya.

Berita tentang mimpi raja itu sampai di telinga orang yang memberi minum raja..Dia mulai mengingati mimpi yang dilihatnya di penjara. Ia mengingat, bagaimana Yusuf menakwilkan mimpinya. Ia segera menuju ke tempat raja dan menceritakan kepadanya peristiwa yang dialaminya bersama Nabi Yusuf. Ia berkata kepada raja: "Sesungguhnya hanya Yusuf satu-satunya yang mampu mentafsirkan mimpimu. Sebenarnya ia telah berpesan kepadaku agar aku menyebut keadaannya di depanmu tetapi terus terang, aku lupa menyampaikan pesannya." Kemudian raja mengutus orang itu ke penjara untuk menemui Yusuf dan bertanya kepadanya perihal mimpinya. Allah s.w.t berfirman:

"Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor lembu betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh lembu betina yang kurus-kurus dan tujuh biji (gandum) yang hijau dan tujuh biji lainnya yang kering. Hai orang-orang yang termuka, terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpiku. Mereka menjawab: 'Itu adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu takwil mimpi itu.' Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Nabi Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: 'Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).' (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): 'Yusuf, hai orang yang amat dipercayai, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor lembu  betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor lembu yang kurus-kurus dan tujuh biji (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya.'" (QS. Yusuf: 43-46)

Kamar raja menjadi gelap, sementara itu  penjara menjadi terang. Nabi Yusuf berada dalam penjaranya. Seorang pemberi minum raja datang padanya. Raja memerlukan pendapatnya dan Allah s.w.t akan memenangkan urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak menyedari. Utusan raja itu menanyakan tentang tafsir mimpi si raja. Yusuf tidak menyatakan  kepadanya bahawa ia harus dikeluarkan dari penjara sebagai imbalan dari usahanya dalam mentafsirkan mimpi raja. Nabi Yusuf tidak tidak mengatakan apa-apa selain ia berusaha untuk mentafsirkan mimpi raja. Demikianlah sikap seorang nabi ketika manusia datang padanya untuk meminta pertolongan meskipun mereka berbuat zalim kepadanya.Nabi  Yusuf berkata kepada pemberi minum raja itu:

"Yusuf berkata: 'Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa;, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tempatnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sukar, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun yang sukar), kecuali sedikit dari (gandum) yang akan kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka menanam  anggur." (QS. Yusuf: 47-49)

Nabi Yusuf menjelaskan kepada utusan raja bahawa negeri Mesir akan mengalami masa-masa yang subur selama tujuh tahun di mana saat itu tanaman-tanaman akan tumbuh segar, dan hendaklah orang-orang Mesir tidak melampaui batas dalam memanfaatkan musim subur ini kerana setelah itu akan disusul dengan tujuh tahun sukar. Pada musim itu, apa saja yang disimpan oleh penduduk Mesir akan habis. Oleh kerana itu, cara yang terbaik untuk menyimpan hasil tanaman mereka adalah, hendaklah mereka membiarkannya di tangkai-tangkainya agar ia tidak rosak atau terkena hama atau dapat berubah kerana cuaca.

Demikian tafsir mimpi raja tersebut .Nabi Yusuf  juga menambahkan pembicaraan tentang keadaan suatu tahun yang belum pernah dimimpikan oleh raja. Yaitu tahun yang penuh dengan kebahagiaan. Tahun di mana manusia mendapatkan nikmat dengan banyaknya tanaman- tanaman yang tumbuh dan melimpahnya air serta tumbuhnya anggur- anggur yang mereka tanam sehingga mereka memeras darinya khamer. Juga tumbuh pohon zaitun yang mereka tanam yang mereka memeras darinya minyak zaitun. Tahun ini tidak terdapat dalam mimpi raja. Ini adalah ilmu khusus yang diperoleh Nabi Yusuf. Nabi Yusuf menyampaikannya kepada pemberi minum raja itu dan memesan kepadanya agar bahagian ini pun juga dikemukakan kepada raja dan masyarakat. Akhirnya, pemberi minum itu kembali kepada  raja dan menceritakan semua yang didengarnya dari Yusuf. Raja menjadi terhairan-hairan dengan apa yang didengarnya. Ia kemudian berkata: "Siapa gerangan orang yang dipenjara ini. Sungguh luar biasa. Ia menceritakan hal-hal yang akan terjadi, bahkan lebih dari itu ia memberikan cara-cara untuk mengatasi persoalan yang akan terjadi itu tanpa meminta upah atau balasan atau agar ia dibebaskan dari penjara."

Kemudian raja mengeluarkan perintah agar Nabi  Yusuf dibebaskan dari penjara dan dihadirkan padanya. Lalu utusan raja pergi ke penjara. Utusan ini bukan utusan yang pertama, yaitu si pemberi minum raja. Ia adalah seseorang yang memiliki jawatan penting. Kemungkinan besar ia adalah salah seorang menteri. Ia pergi untuk menemui Nabi Yusuf di penjara. 

Ternyata Nabi Yusuf menolak untuk keluar dari penjara kecuali semua tuduhan yang ditujukan kepadanya dicabut.

"Raja berkata: 'Bawalah dia kepadaku.' Maka tatkala utusan itu datang kepada Nabi Yusuf, berkatalah Nabi Yusuf: 'Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka.'" (QS. Yusuf: 50)

Utusan itu kembali kepada raja. Raja berteriak ketika melihatnya sendirian: "Di mana Yusuf?" Utusan raja berkata: "Ia masih di penjara." Raja bangkit dari tempat duduknya lalu berkata: "Bukankah aku memerintahkanmu untuk membawanya?" Utusan raja berkata: "Ia menolak untuk keluar dari penjara kecuali semua tuduhan yang dilemparkan kepadanya dicabut berkenaan tuduhan wanita di istana yang telah memotong tangan mereka." Raja berkata: "Kalau begitu, panggillah semua isteri-isteri menteri dan hadirkanlah isteri al-Aziz. Saya minta semua hadir."

Raja merasa bahawa Yusuf menghadapi suatu persoalan di mana ia tidak mengetahui secara pasti titik terangnya. Barangkali raja mendengar berbagai macam gosip dan desas-desus yang biasa terjadi di kalangan para menterinya dan kisah yang melibatkan isteri ketua menterinya dan Yusuf, tetapi raja itu tidak begitu peduli dengan apa yang didengarnya. Sebab cerita-cerita semacam ini sudah menjadi hal yang biasa dan sering terjadi di dunia istana yang glamor. Akhirnya, isteri al-Aziz dan semua wanita yang pernah dijamunya hadir di depan raja. Raja bertanya: "Bagaimana cerita Yusuf yang sebenarnya? Apa yang kalian ketahui tentangnya? Apa benar ia terlibat dalam skandal seks?

Salah seorang perempuan memotong percakapan raja dan berkata: "Demi Allah, kami tidak mengetahui bahawa ia melakukan suatu keburukan." Wanita yang lain berkata: "Yusuf adalah seorang yang suci bagaikan seorang malaikat." Kemudian pandangan tertuju kepada isteri al-Aziz yang tampak pucat. Ia menampakkan kerinduan untuk melihat wajah Yusuf. Ia mengaku bahawa ia telah berbohong dan Yusuf adalah orang-orang yang benar. Ia benar-benar telah menggoda Yusuf namun Nabi Yusuf menolak. Ia menegaskan bahawa ia benar-benar mengatakan yang sesungguhnya, bukan kerana takut kepada raja dan juga wanita-wanita yang lain. Fikirannya masih berfikir tentang Nabi Yusuf. Akhirnya, Yusuf dibebaskan dari berbagai tuduhan. Allah s.w.t menceritakan  ini dalam firman-Nya:

"Raja berkata: (kepada wanita-wanita itu): 'Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepada- mu) ? Mereka berkata: Maha sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukkan darinya. Berkata isteri al-Aziz: 'Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku) dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar.' Yusuf berkata: 'Yang demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui bahawa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahawasanya Allah tidak meredhai tipu daya orang- orang yang berkhianat. " (QS. Yusuf: 51-52)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Asaalamualaikum...
jangan lupa tinggalkan komen anda yerp:)