Sabtu, 27 April 2013

NABI YUSUF A.S (PART 3)


     "Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu." (QS. Yusuf: 18)

Mereka menyembelih kambing atau rusa lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Yusuf. Mereka lupa untuk mengoyakkan  pakaian Yusuf. Mereka malah membawa pakaian sebagaimana biasanya (masih utuh) tetapi hanya berlumuran darah. Mereka melemparkan pakaian Yusuf di depan ayahnya yang saat itu sedang duduk. Nabi Yakub memegang pakaian anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian itu dan melihatnya di bawah cahaya yang terdapat dalam bilik. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namun ia mendapatinya masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau koyak. Serigala apa yang memakan Yusuf? Apakah ia memakannya dari dalam pakaian tanpa mengoyakkan pakaiannya? Seandainya Yusuf mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, nescaya pakaian tersebut akan koyak. Seandainya ia telah membuka bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka bagaimana pakaian tersebut dilumuri dengan darah sementara saat itu ia tidak menggunakan pakaian? Melalui bukti-bukti itu, Nabi Yakub mengetahui bahawa mereka berbohong. Yusuf tidak dimakan oleh serigala. Si ayah mengetahui bahawa mereka berbohong. Ia mendedahkan hal ini dalam perkataannya:

"Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 18)

Demikianlah perilaku nabi yang bijaksana. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon pertolongan kepada Allah swt atas apa yang mereka lakukan terhadap anaknya. Selanjutnya, terdapat kafilah yang berjalan menuju ke Mesir, yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup jauh sehingga dinamakan sayyarah. Semua kafilah itu menuju ke telaga. Mereka berhenti untuk menambah air. Mereka menghulurkan timba ke telaga. Lalu Yusuf bergelantungan dengannya. Orang yang menghulurkannya mengira bahawa timbanya telah penuh dengan air lalu ia menariknya. Tiba-tiba, "Oh ini anak kecil." Di zaman itu ditentukan bahawa siapa yang mencari sesuatu yang hilang, maka ia akan memilikinya. Demikianlah undang-undang yang ditetapkan saat itu. Mula-mula orang yang menemuinya gembira tetapi ia berfikir tentang tanggung jawab yang harus dipikulnya, dan kemudian timbullah rasa bimbang dalam dirinya. Kemudian untuk mengelak darinya ia menetapkan untuk menjualnya saat ia tiba di Mesir. Akhirnya, ketika ia sampai di Mesir ia segera menjualnya di pasar budak dengan harga yang sangat murah di mana ia dibeli oleh seorang lelaki yang mempunyai kepentingan dengannya:

"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: 'Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda!' Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, iaitu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak. ' Dan demikianlah Kami berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir) dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. "(QS. Yusuf: 19-21)

Perhatikanlah bagaimana Allah swt mengungkap kandungan cerita yang jauh pada permulaannya: "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya."

Yusuf benar-benar diuji dengan ujian yang berat. Ia dimasukkan dalam telaga, ia dihinakan, ia dijauhkan dari ayahnya, ia diambil dari telaga lalu menjadi budak yang dijual di pasaran, ia dibeli oleh seorang lelaki dari Mesir lalu menjadi seseorang yang dimiliki oleh lelaki itu. Demikianlah cerita demi cerita telah dialaminya. Yusuf kelihatan tidak mempunyai daya dan upaya. Demikianlah prasangka manusia mana pun tetapi hakikat selalu berlawanan dengan prasangka. Yang dapat kita bayangkan adalah bahawa itu adalah sebuah tragedi, ujian, dan fitnah. Allah s.w.t pasti memenangkan urusan-Nya. Dia akan memuluskan langkah-Nya meskipun banyak orang yang berusaha menghentikannya. Allah swt akan mewujudkan janji-Nya dan akan menggagalkan kejahatan orang lain. Allah swt telah menjanjikan kepada Yusuf bahawa ia akan dijadikan Nabi.

Yusuf mendapatkan tempat di hati seseorang yang membelinya, yaitu seorang bangsawan yang berkata kepada isterinya: "Hormatilah ia, kerana barangkali ia bermanfaat bagi kita atau kita dapat menjadikannya sebagai anak." Lelaki ini bukanlah orang sembarangan tetapi ia seorang yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari pemerintah yang berkuasa di Mesir. Kita akan mengetahui bahawa ia adalah seorang menteri di antara menteri-menteri raja. Seorang menteri yang penting yang Al-Qur'an menyebutnya dengan istilah al-Aziz. Orang-orang Mesir dahulu terbiasa untuk menyebutkan sifat seperti nama atau serupa dengan nama terhadap para menteri. Misalnya, mereka berkata: Ini adalah al-Aziz (orang yang mulia), ini adalah al-'Adil (orang yang adil), ini adalah al-Qawi (orang yang kuat), dan seterusnya. 

Demikianlah Allah swt menguatkan Yusuf di muka bumi. Ia terdidik di masa kecil di rumah seorang lelaki yang berkuasa dan Allah swt akan mengajarinya takwil mimpi. Dan pada suatu hari, raja akan memerlukannya untuk menduduki jabatan di Mesir. Allah swt akan memenangkan urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Semua itu terwujud melalui suatu ujian berat yang dialami oleh Yusuf. Nabi Yusuf adalah orang yang paling tampan di masanya, di mana wajahnya mengundang decak kagum orang yang melihatnya. Sikapnya yang sopan dan penuh dengan keanggunan moral semakin menambah ketampanannya. Hari demi hari berlalu. Yusuf pun semakin dewasa.

"Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf: 22)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Asaalamualaikum...
jangan lupa tinggalkan komen anda yerp:)